Kamis, 16 Juni 2016

DESKRIPSI TENTANG RS. UMM DAN MASJID KH M. BEDJO DARMOLEKSONO


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG



Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital) Universitas Muhammadiyah Malang akan dibangun di atas tanah ukuran 32.834 m2. Lokasi pembangunan rumah sakit adalah di desa Landungsari, tepatnya di sebelah timur terminal Ladungsari. Pada saat ini (Juli 2009) pembangunan sudah dimulai pada tahap pondasi dan penataan awal. Pembangunan Rumah Sakit ini direncanakan untuk kegiatan pendidikan kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan dengan menerima pasien umum.Fasilitas  yang ada adalah bangunan utama untuk pelayanan kesehatan, training centre, auditorium, paviliun, masjid, taman, parkir dan pusat kebugaran. 
 Selain melayani kesehatan dengan pengobatan dan ilmu kedokteran modern, Rumah Sakit Pendidikan UMM juga akan membuka praktik pengobatan timur khususnya ilmu kedokteran China dan pengobatan alternatif. Nilai kekhasan inilah yang akan dikembangkan sehingga merupakan ciri khas yang tidak dimiliki oleh Rumah Sakit lain.


Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat luas pada tanggal 17 Agustus 2013 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Rumah Sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan dan merupakan salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 di bangun diatas lahan dengan lokasirumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.

Berdiri diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan yang megah dan tertata rapi dengan ciri khas arsitektur tiongkok, menjadikan RS Universitas Muhammadiyah Malang ini mudah dikenali oleh segala lapisan masyarakat.

Keberadaan RS UMM merupakan bagian dari layanan kesehatan berusaha untuk memberikan pelayanan  terbaik bagi seluruh pasien. Mengusung motto “pelayananku, pengabdianku” mendorong RS UMM agar terus dan terus belajar meningkatkan layanan yang memuaskan masyarakat.

MASJID KH M. BEDJO DARMOLEKSONO





Tentang filosofi masjid ini dibangun lebih dulu sebelum pembangunan Rumah Sakit selesai, rektor beralasan, membangun masjid lebih penting daripada bangunan Rumah Sakitnya sendiri. Ini bermakna bangunan spiritual didahulukan daripada fisik. Selain itu, dengan adanya masjid di kawasan pembangunan Rumah Sakit bisa dimanfaatkan oleh tukang dan masyarakat sekitar.

Sedangkan alasan dipilihnya nama KHM Bedjo karena tokoh satu ini memiliki kaitan sejarah sangat erat dengan Muhammadiyah dan UMM. Kyai Bedjo adalah muballigh yang memiliki ilmu agama sangat tinggi dan pernah menjadi pimpinan Muhammadiyah Malang  serta sebagai dewan pengawas dan komisaris UMM. Kiprahnya di Muhammadiyah diakui hingga tingkat nasional.

Dalam buku Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur (2007), disebutkan dalam berdakwah KHM Bedjo tidak hanya di mimbar-mimbar masjid, tetapi juga di sekolah, kampus dan radio serta tulisan di media massa. “Salah satu tulisannya ‘Islam Sontoloyo’ di Suara Muhammadiyah sempat membuat majalah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar